This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Desember 2011

Di Barito kuala ku Mengapdi

Kabupaten Barito Kuala
Kabupaten Barito Kuala adalah salah satu Pemerintah Kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Marabahan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.284 km² dan berpenduduk sebanyak 276.066 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Kabupaten Barito Kuala merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar. Barito Kuala termasuk dalam calon Wilayah Metropolitan Banjar Bakula

 
Provinsi         Kalimantan Selatan
Pemerintahan
 - Bupati                                     : H. Hasanuddin Murad, SH
 - wakil kepala daerah               : H. Sukardhi
 - Ketua DPRD                          : Drs. H. Husain Akhmad
 - Ketua Pengadilan Neg           : Mahfudin, SH, MA
 - Komandan Distrik Militer        : Letkol Inf Rudy Kasiman, SH
 - Kepala Kepolisian Resor        : AKBP Joko Purwanto, S.IK
 - Kepala Kejaksaan Negeri       : Sugianto, SH, MH
 - DAU                                        : Rp. 351.563.383.000,-(2011)
Luas   3.284 km²
Populasi
 - Total            276.066 jiwa (2010)
 - Kepadatan             116
Demografi
 - Kode area telepon            0511
Pembagian administratif
 - Kecamatan            16

Suku bangsa
Suku asli adalah suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Bakumpai yang terdapat di kecamatan Bakumpai, Kuripan dan Tabukan serta Orang Barangas di Kecamatan Alalak.

Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:
    • Suku Banjar         : 184.180 jiwa
    • Suku Bakumpai   : 18.892 jiwa
    • Suku Jawa       : 37.121 jiwa
    • Suku Sunda     : 1.249 jiwa
    • Suku Buket      : 826 jiwa
    • Suku Madura   : 299 jiwa
    • Suku Bugis      : 211 jiwa
    • Suku lainnya    : 3.126 jiwa
     
    Suku Dayak Bakumpai
    Jumlah populasi
    kurang lebih 108.000.
    Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
    Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan: 20.609 (2000).
    , Kalimantan Tengah,
    Kutai Barat, Kalimantan Timur
    Kelompok etnis terdekat

    Rencana kerja selama menjadi guru SD di suku dayak Bakumpai :

    1. Saya akan mengajarkan tentang bahasa Inggris karena mayoritas anak” suku dayak Bakumpai tidak bisa berbahasa Inggris.
    2. Saya akan mengajarkan cara menulis & membaca huruf yang baik & benar sampai mereka bisa
    3. Memotivasi mereka dengan cara Menceritakan sedikit tentang sejarah bahwa Soekarno-Hatta memiliki seluruh pilihan untuk mereka hidup nyaman bagi dirinya, bagi keluarganya dan dia tinggalkan itu untuk mengusahakan kemerdekaan bagi bangsa ini
    4. Memberikan perhatian individu bagi siswa yang lamban
    5. Memberikan klarifikasi untuk memperkuat pemahaman
    6. Menanyakan kepada setiap murid apa ada yang tidak dimengerti setiap pelajaran mau berakhir
    7. Mendatangi rumah setiap murid satu-persatu untuk melihat keadaannya sehari-hari juga untuk mempererat hubungan guru & murid
    8. Memberikan hadiah berupa pujian kepada murid yang mampu menjawab pertanyaan yang di tanyakan
    9.  memperkenalkan pembelajaran dengan teknologi multimedia contoh : internet
    Harapan saya usai mengajar di suku dayak bakumpai :
    1. mereka bisa menjadi tour guide yang baik & bisa memperkenalkan macam" kebudayaan & suku serta adat istiadat bangsa Indonesia
    2. bekerja di kedutaan besar Inggris sebagai translitor
    3. menjadi dosen atau guru

      Sabtu, 19 November 2011

      Kisah Manis si Tukang Parkir Peraih Emas

      ANDAI Mohammad Iqbal tak menuruti anjuran orangtuanya untuk beralih dari olah raga sepak bola ke gulat, mungkin nasibnya akan berbeda. Lima tahun lalu, pada 2006, ayahnya menitipkannya pada Suryadi Gunawan, pelatih gulat Samarinda, untuk dibina. Keputusan yang sungguh tepat.
      Anak muda ini memang punya talenta luar biasa. Terbukti, lima tahun kemudian ia meraih emas di SEA Games pertamanya.

      Muhammad Iqbal meraih emas di kelas 50 kilogram gaya bebas putra setelah mengalahkan pegulat Thailand, Kritsada Benmart, di Jakabaring, Palembang (16/11). Emas yang terbilang mengejutkan karena pegulat 20 tahun ini tak ditarget menjadi juara.
      Iqbal pun mempersembahkan medali emas tersebut untuk orang-tuanya, sang bapak Nyompa, dan sang ibu, Tanwir. Ia berjanji, bonus dari emas itu digunakan untuk membeli rumah bagi orang-tuanya. "Mudah-mudahan duitnya cukup untuk membeli rumah, untuk kedua orang tua saya," kata Iqbal.
      Ia berkisah, kehidupannya sejak kecil memang terbilang tak mampu. Putra kedua dari empat bersaudara ini kerap harus membantu perekonomian keluarga dengan melakukan apa saja. Mulai dari jadi tukang parkir, sampai jual lukisan.
      Iqbal tak pernah malu melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, sepanjang itu halal. "Setiap Minggu pagi saya selalu menjaga parkir kendaraan di Kantor Pemkot Samarinda karena kawasan itu menjadi tempat orang untuk berolahraga ringan seperti jalan dan jogging," tutur M. Iqbal seperti dikutip dari Antara.
      "Terkadang saya juga ikut kerja nyuci motor, atau berjualan lukisan dan baju kaus di depan halaman KONI, pada bulan puasa atau pas ada keramaian lainnya, yang terpenting bisa mendapatkan duit halal," papar pria kelahiran 11 Oktober 1991 di kota Samarinda itu.
      Semua upaya itu terpaksa dilakukan oleh M Iqbal, demi membantu orangtuanya yang dengan susah payah menghidupi dan menyekolahkan dia dan saudaranya, hingga dia saat ini bisa mengenyam bangku kuliah.
      "Saya bersyukur masih bisa kuliah, sekarang saya semester empat di jurusan Hukum Universitas, Mulawarman Samarinda, memang satu tahun ini saya ijin karena ikut persiapan SEA Games, namun seusai SEA Games insya Allah saya akan teruskan kuliah lagi sampai selesai," kata Iqbal.
      Sebagai atlet yang tidak diunggulkan mendapatkan emas, Iqbal mengaku sangat bersyukur dan bangga bisa mengibarkan bendera merah putih pada debut pertamanya di ajang SEA Games tersebut.
      "Selain untuk Bangsa dan Negara, medali ini juga saya persembahkan untuk kedua orang tua, semua pelatih dan teman-teman saya yang selalu memberikan motivasi dan doa, sehingga saya bisa berhasil seperti sekarang ini," tutur M Iqbal. (Tribunnews)

      catatan : jangan pernah meremehkan orang dan jangan pernah pantang menyerah untuk mencapai sebuah kesuksesan jika anda jatuh bangun lagi dan jika anda gagal terus berusaha karena sesungguhnya kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda.

      Sumber Berita :

      Share

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More