This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 06 Juni 2014

LAPORAN ILMIAH

I. Pengertian Umum
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Dasar membuat laporan ilmiah
1.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2.      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.      Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6.      Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

II. Jenis-jenis laporan ilmiah
a. Laporan Lengkap (Monograf)
  • Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
  • Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
  • Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
  • Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
  • Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah
  • Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
  • Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
  • Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

III. Fungsi laporan ilmiah
1.      Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide  spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
2.      Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
3.      Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya

IV. Syarat laporan ilmiah
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2.      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3.      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4.      Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
5.      Tulisan disusun dengan metode tertentu
6.      Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7.      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

V. Manfaat laporan ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·         Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·         Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·         Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·         Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·         Memperoleh kepuasan intelektual;
·         Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
·         Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

VI. Sistematika laporan ilmiah
Secara umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu        bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.

1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan

2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :

A. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat

B. Bab II
Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

C. Bab III
Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.

D. Bab IV
Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

E. Bab V
Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan

3. Bagian Penutup

a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks daftar istilah

Daftar Pustaka




Kamis, 05 Juni 2014

Ringkasan Film ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)

Film ini bermula dari kekhawatiran para calon besan (H Makbul/Deddy Miszwar dan H. Sarbini/Jaja Miharja) yang begitu prihatin dengan nasib Muluk (Reza Rahardian) yang sudah lama menganggur. Hampir 2 tahun sejak Muluk lulus S1, dia belum bisa mendapatkan pekerjaan. Namun, meskipun selalu gagal dalam mendapatkan pekerjaan, Muluk tidak pernah berputus asa untuk terus berusaha.
Sebuah pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet yang bersedia membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot (Tio Pakusadewo). Muluk terkejut melihat rumah tua yang dijadikan markas itu adalah tempat berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.

Melihat situasi ini, akal Muluk berputar dan melihat peluang yang kemudian ia coba tawarkan kepada bos pencopet, Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka hasil dari mencopet dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, Muluk bersedia untuk mendidik para pencopet cilik.
Ternyata usaha yang dikelola Muluk cukup berhasil. Dengan dibantu dua rekannya Syamsul (Asrul Dahlan) dan Pipit (Tika Bravani) yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar baca tulis, agama, budi pekerti dan kewarganegaraan. Namun jauh dalam hati kecilnya, Muluk berniat untuk mengarahkan para pencopet yang masih sangat muda tersebut agar mau mengubah profesi mereka.

Para pencopet yang dulu tidak tersentuh pendidikan ini, setelah dikelola Muluk dan teman-temanya sedikit demi sedikit mulai merasakan pendidikan yang selama ini dirasakan begitu mahal biayanya. Di sini Kita bisa melihat adegan bagaimana kesabaran Syamsul dalam mengajarkan Baca Tulis, hingga celetukan seorang anak didiknya mengenai seberapa pentingnya pendidikan. Karena itu, lantas Syamsul berkomentar : “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!” . Atau ketika pencopet dengan sukses mengadakan upacara bendera. Begitu lagu kebangsaan Indonesia Raya berhenti, “Hiduplah Indonesia Raya”…tiba-tiba yang paling kecil menyeletuk:”Amin!”, sembari menggerakkan tangannya mengusap wajah, layaknya berdoa.

Pipit yang mengajarkan agama menanyakan kepada para pencopet “agama kalian apa..?” dan salah satu dari mereka mengatakan “apa aja kak yang penting enak” Pada siang harinya pipit mengajak para pencopet cilik untuk mandi para pencopet cilik yang selama hidupnya tidak pernah mandi salah satu dari mereka sempat menolak kemudian pipit memaksa dengan menyiramkan air ke badannya setelah para pencopet mandi pipit kemudian mengajarkan mereka cara berwudhu dan sholat.


Setelah mengajarkan baca tulis agama, budi pekerti dan kewarganegaraan muluk dan reken-rekannya melihat tulisan yang dibuat para pencopet “MENCOPET ADALAH MASA LALU NGASONG ADALAH MASA DEPAN” Para calon besan yang mengetahui pekerjaan sebenarnya muluk menyuruh muluk untuk berhenti. Akhirnya muluk berhenti dan menyerahkan semua uang para pencopet kepada jarot dan muluk mengikuti kursus mengemudi di tengah-tengah kursus muluk melihat para pencopet sedang mengasong dan di saat yang sama sedang dilakukan razia satpol pp dan film ini di akhiri dengan ditangkapnya muluk oleh satpol pp demi melindungi para pencopet yang kini menjadi pengasong.

RESENSI FILM ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)

Detail Film

JUDUL FILM                   : Alangkah Lucunya Negeri Ini
PENGARANG                : Musfar Yasin
PRODUSER                   : Zairin Zain
SUTRADARA                 : Deddy Mizwar
PRODUKSI                     : Citra Sinema
TAHUN PRODUKSI       : 2010 
NAMA PEMAIN                  : Reza Rahardian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, Teuku Edwin

SINOPSIS


          Sebuah film komedi Indonesia karya sineas ternama Deddy Mizwar yang berjudul “Alangkah Lucunya Negeri Ini” mencoba mengangkat potret nyata dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan membawakan tema pendidikan, film ini mempunyai plot utama yaitu bagaimana Muluk (Reza Rahadian) dan kawan-kawannya bisa mengubah para pencopet cilik untuk tidak lagi mencopet dan beralih usaha yang halal dengan cara yang “tidak biasa”. Selain itu yang tidak kalah serunya adalah adanya bumbu-bumbu komedi yang membuat penonton berpikir seperti celetukan para bocah pencopet atau keadaan-keadaan sekitar film ini yang menggambarkan cerita negeri ini apa adanya.
         
        Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun ia selalu gagal untuk mendapatkan pekerjaan, ia tidak pernah berputus asa. Suatu hari di pasar, ia bertemu dengan pencopet yang bernama Komet. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkannya kepada bos pencopet yang bernama Jarot. Muluk kaget karena di dalam markas pencopet itu banyak anak-anak yang seusia dengan Komet dan berprofesi sama yaitu, pencopet.
        
        Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka.
         
     Usaha yang dikelola Muluk kini membuahkan hasil, namun di hati kecilnya, Muluk tergerak untuk mengarahkan para pencopet itu agar mau mengubah profesi mereka. Dibanru oleh kedua rekannya yang sama-sama sarjana, Muluk membagi tugas untuk mengajarkan agama, budu pekerti, dan kewarganegaraan.

        Di akhir film, muncul pernyataan keras yang menjadi jiwa film ini: “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, bunyi pasal 34 UUD 1945. Hal ini sebenarnya mempunyai muatan politis yang menyindir keseriusan para elit politik dalam memperhatikan nasib kaum terpinggirkan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
  • Kelebihan Film

         Ide film ini sangat bagus. Latar ceritanya pun sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini.   Menceritakan kehidupan para fakir miskin dan anak-anak terlantar yang dilupakan pemerintah.

  • Kekurangan Film

         Film ini menganggap bahwa para lulusan S1 belum tentu mudah mendapatkan pekerjaan dan hanya menceritakan sisi negatif kinerja pemerintahan DKI Jakarta

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More