This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 01 Februari 2015

KASUS MASALAH AKUISISI

Akuisisi merupakan pembelian mayoritas saham sebuah perusahaan oleh individu ataupun organisasi. Akuisisi domaksudkan agar perusahaan yang diakuisisi dapat dimaksimalkan sumber dayanya untuk kepentingan perusahaan utama dan kepentingan perusahaan yang diakuisisi tersebut.
Perusahaan yang diakuisisi akan melaksanakan semua kegiatannya secara normal namun kemudian pertanggung jawabannya tidak lagi pada perusahaan itu sendiri, namun kepada perusahaan pengakuisisi yang bertindak sebagai induk perusahaan.

Berikut ini merupakan contoh kasus masalah akuisisi yang dilakukan perusahaan :

United Tractors Akuisisi Acset

PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yang bergerak di bidang penjualan alat berat, kontraktor, dan pertambangan batu bara, mengakuisisi 50,1 persen saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), perusahaan konstruksi nasional.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara Lubis mengatakan, perseroan akan mengambil alih saham Acset milik PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia. Adapun harga akuisisi masih didiskusikan. Jika terlaksana, United Tractors bakal menjadi pengendali baru Acset.
“United Tractors dan pemegang saham Acset masih dalam tahap negosiasi harga. Kesepakatan dan kontrak jual beli diharapkan terbentuk pada akhir tahun ini,” kata Sara kepada Investor Dailydi Jakarta, Rabu (15/10).
Namun, jika mengacu pada harga saham ACST di pasar sebesar Rp 3.330, akuisisi sebanyak 250,5 juta saham Acset mencapai Rp 834 miliar.
United Tractors siap menggelar penawaran tender wajib (mandatory tender offer) kepada pemegang saham Acset yang lain. Hal itu sesuai dengan peraturan soal pengambilalihan perusahaan terbuka.
United Tractors ingin mengembangkan Acset menjadi perusahaan konstruksi dan infrastruktur terkemuka di Indonesia. “Kami ingin memanfaatkan prospek dan momentum di sektor konstruksi dan infrastruktur. United Tractors ingin menjadi pelaku pembangunan di sektor ini, bukan hanya sebagai penjual alat berat,” papar Sara.
Dia menilai, transaksi pengambilalihan juga akan berdampak positif bagi Acset. Grup Astra yang menaungi United Tractors diharapkan dapat memberikan sinergi yang baik untuk perseroan. “Selama ini, kinerja keuangan Acset cukup baik. Kontribusi pendapatan ke United Tractors diharapkan akan terlihat secara gradual, tidak bisa langsung,” tutur Sara.
Saat ini, sebanyak 38,45 persen saham Acset dikuasai Cross Plus. Sebanyak 29,75 persen dikendalikan oleh Loka Cipta, sebesar 31 persen dimiliki investor publik, dan sisanya 0,8 persen dipegang Hilarius Arwandhi. Acset didirikan oleh Ronnie Tan Tiam Seng dan Hilarius Arwandhi pada Januari 1995.
Hingga semester I-2014, Acset membukukan pendapatan sebesar Rp 605,5 miliar, naik 56,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 387,7 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp 51,2 miliar, tumbuh 53,2 persen dari Rp 33,4 miliar.
Sementara itu, hingga Agustus 2014, Acset telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 369 miliar. Kontrak tersebut terdiri atas proyek fondasi dan konstruksi. Proyek fondasi tersebut adalah Gayanti City, TCC Batavia Tower 2, Sungai Gerong, Taman Anggrek Residence, Thamrin Nine Phase 2 dan Puri Mansion Apartemen dengan nilai kontrak sekitar Rp 254 miliar.
Di lain pihak, United Tractors membukukan pendapatan sebesar Rp 27,5 triliun selama semester I-2014. Jumlah tersebut naik 10,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak Rp 24,9 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 3,2 triliun, tumbuh 39,1 persen dari Rp 2,3 triliun.

Aviva Akiusisi Friends Life Group

Sebentar lagi, wajah industri asuransi Inggris bakal berubah. Pemicunya, perusahaan asuransi terbesar kedua di negara tersebut, Aviva Plc, bakal mengakuisisi Friends Life Group Ltd. Akuisisi ini bernilai £ 5,6 miliar atau setara US$ 8,8  miliar.
Manajemen Aviva telah mengungkapkan aksi korporasi ini kepada regulator bursa saham Inggris. Mereka menawarkan harga akuisisi sebesar 398,9 pence per saham. Harga tersebut lebih tinggi 15% dari harga saham Friends Life di bursa saham London. 
Salah satu poin penting akuisisi, pemegang satu saham Friends Life berhak mendapatkan 0,74% saham Aviva. Jika pemegang saham Friends Life setuju, mereka akan mendekap sekitar 26% saham Friends Life. Pasca akuisisi, operasional Aviva dan Friends Life bakal melebur menjadi satu alias merger. Selanjutnya, total pemegang polis asuransi Aviva dan Friends Life bakal mencapai 16 juta polis. 
"Lewat akuisisi dan merger ini, kami melihat ada potensi dalam mengembangkan pasar asuransi," tulis manajemen Aviva, seperti dikutip Bloomberg pada akhir pekan lalu. Mereka memproyeksikan pendapatan divisi bisnis asuransi pensiunan bakal mencapai £ 2 miliar saban tahun setelah merger tersebut. Alhasil, duet Aviva dan Friends Life ini bakal  memperbesar pangsa pasar, premi, arus kas, dan mendongkrak bisnis dana kelolaan (asset management). 
Masa depan bisnis asuransi pensiun merupakan alasan kuat Aviva mengakuisisi Friends Life. Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja asuransi pensiun merosot lantaran aturan pemerintah Inggris yang melarang pensiunan membeli produk asuransi dari uang pensiun. 

Akuisisi terbesar
Jika berjalan mulus, aksi akuisisi Aviva atas Friends Life bakal menjadi akuisisi yang terbesar dalam industri asuransi Inggris sejak tahun 2000 silam atau selama 14 tahun terakhir. Kala itu, CGU Plc merger dengan Norwich Union Plc. Merger senilai £ 7,4 miliar ini membentuk Aviva. 
Meski begitu, Prudential Plc tetap menyandang predikat perusahaan asuransi terbesar di Inggris dengan kapitalisasi pasar £ 38,5 miliar. Posisi kedua ditempati Aviva. Adapun, Legal and General Group Plc menduduki posisi ketiga dengan nilai £ 15 miliar. 
Mengacu pada aturan main Inggris, tenggat waktu Aviva memasukkan proposal akuisisi hingga 19 Desember nanti. Di Indonesia, Aviva hadir lewat PT Astra Aviva Life. Ini adalah perusahaan patungan antara Aviva dan PT Astra International Tbk. Astra memiliki 50% saham Astra Aviva Life lewat akuisisi dari pemegang saham lama pada awal tahun ini.


Sumber :


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More