Karangan merupakan suatu
karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dan dimengerti.
Berdasarkan pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah hasil rangkaian
kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
Karangan
dibagi menjadi 3 jenis yaitu karangan ilmiah dan karangan non ilmiah.
1.
Karangan
Ilmiah
Karangan
ilmiah dapat disebut juga sebagai karya ilmiah atau laporan ilmiah. Menurut
beberapa ahli karangan ilmiah yaitu :
a. Menurut
Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
b.
Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah
merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang
sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
c.
Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan
dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
d. Karya
tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan
itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan
sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan
dari penelitian tersebut.
Dari
beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
karya ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian dari serangkaian kegiatan
yang dilakukan seseorang atau sebuah tim yang sistematis berdasarkan pada
metode ilmiah, etika keilmuan, memenuhi kaidah dan menurut metodolog penulisan
yang baik dan benar agar mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang ada berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
1.1 Ciri Karya
Ilmiah
Tidak
semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan
adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti
berikut ini:
-
Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data
yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.
Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
-
Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan
atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan
pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat
mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
-
Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan
sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan
bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
-
Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang
digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan
suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud
membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
-
Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya
ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau
ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan
sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan
hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
-
Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan
alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju
sasaran).
1.2 Karya ilmiah
Penelitian
Adapun didalam
karya ilmiah terdapat pula karya ilmiah penelitian berikut beberapa karya
ilmiah penelitian dalam karya ilmiah :
1.
Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah
yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa
dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu
kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
a.
Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya
ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini
harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa
ISSN (international standard serial number).
2. Makalah seminar.
a. Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi
uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam
forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni
dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik
atau dibicarakan dalam seminar.
b.
Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan
ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan
bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik)
yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa
juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
2.
Karangan non ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
2.1 Ciri-ciri
Non-Ilmiah
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
:
- ditulis berdasarkan fakta
pribadi,
- fakta yang disimpulkan
subyektif,
- gaya bahasa konotatif dan
populer,
- tidak memuat hipotesis,
- penyajian dibarengi dengan
sejarah,
- bersifat imajinatif,
- situasi didramatisir,
- bersifat persuasif.
- tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang
termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
3.
Perbedaan karangan
ilmiah dan karangan non ilmiah
karya ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian dari serangkaian
kegiatan yang dilakukan seseorang atau sebuah tim yang sistematis berdasarkan
pada metode ilmiah, etika keilmuan, memenuhi kaidah dan menurut metodolog
penulisan yang baik dan benar agar mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang ada berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua,karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.Ketiga, dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah
laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan
semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat,
cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
Rosyidah Desi.2013. “perbedaan
karangan” dalam http://dhesi-dhesi.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karangan.html
Alfaini, Husnia. 2011. “Perbedaan
Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non-Ilmiah” dalam http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perbedaan-karangan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/
Ikhsan Saiful.2013. “Materi
: TEORI PENULISAN KARANGAN ILMIAH” dalam http://siksaananta.blogspot.com/2013/05/materi-teori-penulisan-karangan-ilmiah.html