1.
Febri merupakan
seorang yang berasal dari golongan sangat mampu. Febri mempunyai teman bernama
Asep. Asep seorang anak pertama dan berasal dari keluarga tidak mampu,
pekerjaan orang tuanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan perut. Belum lagi
saudara Asep banyak berjumlah 8 saudara. Walaupun begitu Asep mempunyai
cita-cita tinggi yaitu ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi ternama di
luar negeri. Tetapi sayang, cita-citanya mesti terhalang oleh tingginya biaya
yang mesti dikeluarkan. Febri tau hal ini dan ingin memberikan bantuan pada
Asep. Tetapi Febri sadar keinginan tersebut terhalang oleh orang tuanya yang
tidak bersedia meminjamkan karena keluarganya walaupun sangat mampu tapi sangat
pelit. Alhasil, Febri berbohong pada orang tuanya dengan alasan yang Febri
buat. Akhirnya Febri diberikan uang. Lalu ia memberi uang tersebut kepada Asep.
Asep sangat berterimakasih karena berkat bantuan yang diberikan cita-cita Asep
dapat tercapai. Berbohong merupakan perbuatan yang buruk. Tetapi, akibatnya
adalah kebaikan, kenapa dikatakan sebagai kebaikan karena berbohong untuk
membantu orang yang tidak mampu.
2.
Seorang anak
mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan ini baik untuk
moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini melanggar hukum
sehingga etika teleologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan
akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.
3.
Salah seorang
warga yang mencuri harta penguasa kaya yang dzalim untuk dibagikan kepada
penduduk sekitar
Sumber :
http://rachmisetyoasih.wordpress.com/2014/10/28/contoh-kasus-etika-deontologi-dan-teleologi-2/
0 komentar:
Posting Komentar