Jakarta, PEMILU.com -
Secara umum para capres sudah mulai mensosialisasikan agendanya untuk kampanye,
meskipun belum komplit. Karena itu, menurut Pengamat Politik Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, sudah saatnya publik kritis ketika
memahami dan memaknai antara agenda yang hanya untuk kepentingan atau konsumsi
kampanye dan agenda yang akan diseriusi dilakukan setelah capres tersebut jadi
pemimpin nanti.
“Artinya, rakyat harus bisa membedakan mana saja
program yang bisa dipercaya akan dapat dikonkritkan dengan program-program yang
sekedar disebutkan saja untuk meramaikan kampanye,” ujarnya kepada media ini,
di Jakarta, Selasa (29/4).
Dikatakan Siti, masyarakat harus mempertanyakan
semua program yang disebutkan capres ketika kampanye untuk mendapatkan
penjelasan dan ketegasannya. Selain itu, lanjut Siti, masyarakat perlu
mempertimbangkan apakah program yang diajukan capres masuk akal atau tidak,
terlalu muluk-muluk atau tidak, sekadar menebar angin surga atau tidak.
Di tepi lain, Direktur Lingkar Madani Indonesia
(Lima) Ray Rangkuti mengatakan, sekarang ini, penyampaian visi misi dan program
capres masih bersifat seremoni ketimbang subtansi. “Oleh karena itu, tidak
heran kalau hampir sama visi-misi dan programnya, entah itu partai, caleg
maupun presiden terlihat sangat bagus dan senantiasa mengadaptasi isu yang
berkembang di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sumber artikel : http://www.pemilu.com/berita/2014/04/pengamat-sudah-saatnya-rakyat-kritis-terhadap-program-capres/
Dari artikel diatas
kita bisa melihat gambaran pesta demokrasi yang ada di Indonesia, baru saja
kita melewati pemilihan umum legislatif april lalu para capres dari berbagai
partai sudah mulai mendeklarasikan calon presiden dari partai mereka padahal
suatu partai harus memiliki minimal 20% suara pada pemilihan umum legislatif dari
sanalah kita harus bisa melihat apakah visi dan misi dari capres atau calon
presiden jangan hanya karena dia sering muncul di media massa kemudian kita
langsung memilih dia, kesadaran inilah yang masih belum di miliki para penduduk
di Indonesia minimnya informasi mengenai calon presiden serta kurangnya
sosialisasi yang di lakukan sang capres mengenai program yang ia usung, visi
dan misinya juga menjadi kendala yang besar.
Solusi untuk para calon pemilih dalam memilih capres di pemilu nanti :
- Kenali siapa capres dan cawapresnya
- Ketahui program kerja apa yang akan di lakukan setelah ia terpilih
- Kenali partai yang mengusung sang capers
- Ketahui visi-misi sang capres apakah sama dengan partainya atau tidak
- Lihat pula tujuan sang capres untuk Indonesia di masa yang akan datang
Jadi, sudahkah anda
mempunyai calon pemimpin yang akan memimpin Indonesia agar menjadi lebih baik
di masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar