Kamis, 05 Juni 2014

Ringkasan Film ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)

Film ini bermula dari kekhawatiran para calon besan (H Makbul/Deddy Miszwar dan H. Sarbini/Jaja Miharja) yang begitu prihatin dengan nasib Muluk (Reza Rahardian) yang sudah lama menganggur. Hampir 2 tahun sejak Muluk lulus S1, dia belum bisa mendapatkan pekerjaan. Namun, meskipun selalu gagal dalam mendapatkan pekerjaan, Muluk tidak pernah berputus asa untuk terus berusaha.
Sebuah pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet yang bersedia membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot (Tio Pakusadewo). Muluk terkejut melihat rumah tua yang dijadikan markas itu adalah tempat berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.

Melihat situasi ini, akal Muluk berputar dan melihat peluang yang kemudian ia coba tawarkan kepada bos pencopet, Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka hasil dari mencopet dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, Muluk bersedia untuk mendidik para pencopet cilik.
Ternyata usaha yang dikelola Muluk cukup berhasil. Dengan dibantu dua rekannya Syamsul (Asrul Dahlan) dan Pipit (Tika Bravani) yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar baca tulis, agama, budi pekerti dan kewarganegaraan. Namun jauh dalam hati kecilnya, Muluk berniat untuk mengarahkan para pencopet yang masih sangat muda tersebut agar mau mengubah profesi mereka.

Para pencopet yang dulu tidak tersentuh pendidikan ini, setelah dikelola Muluk dan teman-temanya sedikit demi sedikit mulai merasakan pendidikan yang selama ini dirasakan begitu mahal biayanya. Di sini Kita bisa melihat adegan bagaimana kesabaran Syamsul dalam mengajarkan Baca Tulis, hingga celetukan seorang anak didiknya mengenai seberapa pentingnya pendidikan. Karena itu, lantas Syamsul berkomentar : “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!” . Atau ketika pencopet dengan sukses mengadakan upacara bendera. Begitu lagu kebangsaan Indonesia Raya berhenti, “Hiduplah Indonesia Raya”…tiba-tiba yang paling kecil menyeletuk:”Amin!”, sembari menggerakkan tangannya mengusap wajah, layaknya berdoa.

Pipit yang mengajarkan agama menanyakan kepada para pencopet “agama kalian apa..?” dan salah satu dari mereka mengatakan “apa aja kak yang penting enak” Pada siang harinya pipit mengajak para pencopet cilik untuk mandi para pencopet cilik yang selama hidupnya tidak pernah mandi salah satu dari mereka sempat menolak kemudian pipit memaksa dengan menyiramkan air ke badannya setelah para pencopet mandi pipit kemudian mengajarkan mereka cara berwudhu dan sholat.


Setelah mengajarkan baca tulis agama, budi pekerti dan kewarganegaraan muluk dan reken-rekannya melihat tulisan yang dibuat para pencopet “MENCOPET ADALAH MASA LALU NGASONG ADALAH MASA DEPAN” Para calon besan yang mengetahui pekerjaan sebenarnya muluk menyuruh muluk untuk berhenti. Akhirnya muluk berhenti dan menyerahkan semua uang para pencopet kepada jarot dan muluk mengikuti kursus mengemudi di tengah-tengah kursus muluk melihat para pencopet sedang mengasong dan di saat yang sama sedang dilakukan razia satpol pp dan film ini di akhiri dengan ditangkapnya muluk oleh satpol pp demi melindungi para pencopet yang kini menjadi pengasong.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More