This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 18 November 2013

tutorial cara memisahkan dari 1 file ke beberapa file

Mungkin kita sudah tahu cara menggabungkan 5 file ke dalam 1 file saja tapi disini saya akan memberitahu cara sebaliknya yaitu mengubah 1 file ke dalam 3/5 file dengan ukuran sesuai keinginan kita sendiri di masing-masing file oke langsung saja berikut adalah tutorialnya


Pertama, kita harus mempunyai software yang dapat memisahkan file disini saya menggunakan HJ_SPLIT yang bisa di download secara gratis.


Setelah kita buka software HJ-SPLIT klik split lalu input file


Setelah kita klik input file kita masukkan file yang ingin kita pisah lalu klik open


Setelah file masuk kita pilih split file size lalu tulis ukuran file yang kita inginkan tersedia dalam kbytes dan mbytes letaknya dibawah output seperti terlihat pada gambar di bawah kemudian klik start tunggu sampai working 100%


Setelah 100% akan muncul splitting completed nah kita klik ok saja setelah itu klik exit


Setelah itu check file yang kita split


sekian tutorial dari saya semoga bermanfaat.





Kamis, 14 November 2013

resep daging rendang

Resep cara membuat daging rendang asli padang dengan rasa lidah orang jawa

Rendang padang, siapa sih yang tidak mengenal jenis makanan yang satu ini? masakan rendang ini sudah di kenal masyarakat luas, mulai dari daerah Padang Indonesia bahkan hingga keluar negeri.
Yang membuat jenis makanan yang satu ini menjadi makanan yang sangat khas adalah rempahnya yang beragam, yah bumbu rendang sangat kaya akan rempahnya sehingga akan menghasilkan sebuah cita rasa masakan Indonesia yang sangat khas.
Untuk membuat masakan rendang ini maka para chief atau tukang masak membutuhkan tahapan - tahapan dan juga kesabaran extra agar daging yang di hasilkan menjadi empuk dan bumbunyapun menyerap kedalam daging, sehingga daging akan sangat kaya akan rasanya.
Untuk anda yang ingin mencoba untuk membuat rendang, berikut anda dapat mengikuti resep masakan rendang Padang ala jawa berikut ini, dan anda dapat mencobanya di rumah.

Resep Rendang Padang

Bahan-Bahan Untuk Membuat Rendang Padang :
  • 1-2 kg daging sapi segar/fresh pilihan
  • 3-5 butir kelapa ambil santan kentalnya (lebih baik jangan gunakkan santan yang sudah jadi karena akan mengurangi rasa dari santan itu sendiri)
  • 4 lembar daun jeruk
  • 3 batang serai, dimemarkan
  • 3-4 buah asam kandis
  • 3-5 lembar daun kunyit
  • Gula jawa secukupnya sesuai selera
  • 1-2 batang kayu manis

Bumbu yang harus di haluskan untuk resep rendang padang:
·        60 gram bawang merah
·        2 butir cengkih
·        3 butir kemiri
·        50 gram bawang putih
·        100 gram lengkuas
·        250 gram cabai merah segar
·        50 gram kunyit
·        5 gram garam dapur
·        1-2 butir kunyit
·        3 cm laos
·        2 cm jahe

Cara membuat daging rendang padang asli :
-         Potong terlebih dahulu daging yang telah di bersihkan menjadi beberapa bagian.
-         Giling bumbu yang telah disiapkan hingga halus
-         Rebus santan kelapa bersama dengan bumbu yang telah dihaluskan bersama dengan dedaunan serta asam kandis
-         Lakukan pengadukan santan dengan api yang sedang hingga santan menjadi benar-benar kental dan tidak pecah
-         Masukkan daging ke dalam adukan santan yang sudah mengeluarkan minyak
-         Aduk terus dengan api yang kecil jika air santan sudah berkurang dan sudah mulai menyatu dengan daging, lakukan pengadukan sampai daging berwarna kecoklatan atau sampai hampir hitam
Selesai, sekarang anda bisa menikmati salah satu masakan terlezat di dunia bersama keluarga atau kerabat.

Kemenangan tak terduga


Pada tanggal 15 agustus tahun 2003 kisah ini di mulai saat malam kira-kira pukul 8 malam bada atau bada isya ada 3 orang remaja (agus, rahmat, abang) datang ke rumah entah ada keperluan apa mereka datang menemui bapak.
“assalamualaikum” ujar rahmat
“waalaikumsalam, silahkan masuk” bapak menjawab dari dalam rumah sembari berjalan ke luar
“maaf mengganggu pak” ujar agus
“iya gpp, ada apa ya ?” Tanya bapak
“begini pa, berhubung 2 hari lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan kami disini selaku panitia 17an ingin meminta ijin untuk meminjam lapangan yang akan di gunakan upacara bendera sama lomba 17an nanti” ujar rahmat
“oh cuman itu saya kira ada apa” bapak mengijinkan
“Iya sekalian minta cap dari ke Rtan untuk ijin buat proposal lomba” ujar abang
“memang proposal perijinannya sudah ada ?” Tanya bapak
“sudah pak” jawab abang
“siapa ketuanya ?” Tanya bapak
“saya pak” jawab rahmat
“sebentar saya baca dulu” kata bapak
“iya, silahkan pak maaf kalau ada penulisan kata yang salah” ujar rahmat
“sebentar saya ambil cap Rt dulu ya” bapak meminta ijin untuk mengambil cap
 “iya, sudah beres semua”
“terima kasih pak, maaf mengganggu sebelumnya” ujar rahmat
“assalamualaikum wr.wb.” ujar ketiga orang tersebut
“waalaikumsalam wr.wb.” balas salam bapak
Tak lama setelah mereka bertiga pergi saya langsung menanyakan ada keperluan apa mereka kemari
“ada apa pak” Tanyaku
“itu mau ijin make lapangan buat lomba 17 agustusan nanti” jawab bapak
“lombanya apa aja pak ?” tanyaku
“ya biasa lari bendera, balap karung, makan kerupuk, terus yang baru ada lomba futsal sama badminton” jawab bapak
“daftar lombanya kapan pak ?” tanyaku dengan serius
“kalo badminton sama futsal besok kalau yang lainnya pas hari H nya” jawab bapak dengan menjelaskan peraturannya juga.
Keesokkan harinya setelah pulang sekolah aku langsung menuju lapangan ternyata sudah banyak antrian yang mendaftar lomba, paling banyak memang mayoritas ke futsal karena hadiahnya lebih besar dari pada badminton.
“daftar lomba apa dek ?” Tanya kaka panitia yang cantik hehehe
“lomba badminton kaka” jawabku
“loh kamu bukannya anak pemilik lapangan ini ya ?” Tanya kaka itu
“iya, ka” jawabku
“ini kartu peserta sama besok datang jam 7.30 malam ya untuk pembagian grup” kaka panitia menjelaskan dengan lengkap
Keesokan harinya tepat pukul 7.30 bada solat isya aku berangkat ke lapangan yang jaraknya tidak jauh dar rumah sesampainya di lapangan daftar grup sudah ada dan aku berada di grup f bersama wawan, maulana, gopung, dan charis salah satu dari mereka ada pemain P.B. Adiguna yang sudah pernah ikut lomba tingkat kecamatan yang diadakan 2 tahun sekali diambil perwakilan setiap RW 1 orang saja.
“wah, kacau satu grup sama si wawan” ujar ku dalam hati
“kita satu grup ya mas ?” maulana yang 2 tahun lebih muda dari ku menyapa
“ha..ha.. iya sama si wawan trus gopung(ipung)” balas ku
“pertandingan pertama besok lawan siapa mas ?” Tanya maulana
“belum tau mungkin besok udah ada jadwalnya” ujarku
“target sampai juara berapa mas ?” Tanya maulana
“ngga usah muluk-muluk lolos grup aja udah bersyukur” jawabku
“haha iya ya lolos dari grup aja dah bagus” ujar maulana
“yaudah balik yuk na, istirahat buat pertandingan besok” ajakanku kepadanya
“duluan mas saya masih mau di sini dulu” jawab maulana
“yaudah duluan ya” jawabku
“iya” ujar maulana
Keesokan harinya pukul 8 malam bada isya saya bertanding lawan pertama saya adalah gopung dia berusia 1 tahun lebih muda dari saya memang pertandingan di bagi berdasarkan umur dimulai 2 tahun lebih tua sama 2 tahun lebih muda.
“Lawan gua lu ya mbri ?” ujar gopung
“iya, maennya serius jangan bercanda” candaku kepadanya
“kayak bisa ngalahin gua aja lu ha..ha..ha..” ujarnya dengan penuh percaya diri
Pertandingan pun dimulai karena pada saat itu masih berlaku 15 poin 2 set jadi pertandingan berlangsung agak lama perlu waktu 30 menit bagi saya untuk bisa mengalahkan gopung 2 set langsung dengan skor 15-9, 18-15.
“Selamat ya” ucapan dari gopung
“iya, terima kasih” jawabku
Setelah kemenangan itu saya mendapatkan 6 poin sedangkan gopung 1 poin setelah pertandingan saya pertandingan selanjutnya adalah maulana vs wawan pertandingan berlangsung cepat wawan berhasil mengalahkan maulana 2 set langsung 15-5 dan 15-8
“selow na masih ada 2 pertandingan lagi” ujarku untuk menyemangatinya
“iya mas, besok lawan kamu ya mas kayaknya bakal kalah lagi” jawabnya dengan tertegun lemas
“oh iya ya besok aku lawan kamu ya” tanyaku
“iya kalo kalah lagi berarti poin aku cuman 2” balasnya lemas
“siapa tau besok kamu yang menang, udah ayo pulang istirahat buat pertandingan besok” ajakku
Keesokkan harinya aku bertanding tapi setelah pertandingan wawan vs gopung, seperti halnya maulana wawan menang mudah 15-6 dan 15-10
“semangat na abis ini kita main” ujarku
“iya, ayo mas kita main dengan serius” ujarnya
Pertandingan antara aku dengan maulana pun berlangsung aku bermain tidak terlalu serius mungkin karena kami sejak kecil sudah bermain badminton bersama-sama karena rumah kami yang bersebelahan.
“ayo mas serius dong maennya” ujar maulana
“heeh oke.” Ujar ku
Set pertama aku kalah 15-13 namun pada saat set kedua aku bangkit dan menang 15-4 akhirnya set penentu yaitu set ketiga kami berdua sudah kehilangan stamina hampir 80% itu terlihat dari cara kami bernafas butuh waktu 10 menit bagiku untuk memenangkan set ketiga sekaligus menambah poin dan menang 15-9
“tuh kan kalo serius mas yang menang” ujar maulana kepadaku
“ngga tadi udah paling serius ko maennya cuman stamina mas yang kurang bagus” ujarku kepadanya
Setelah 2 kemenangan saya sudah mengumpulkan 12 poin sama dengan wawan yang berarti mengharuskan kami berdua bertanding untuk menentukan siapa yang lolos perdelapan final karena setiap grup hanya bisa lolos 1 orang saja dari 6 grup yang ada.
“besok lawan wawan ya ?” Tanya bapak kepadaku
“iya lawan berat anak PB” ujarku mengeluh kepada bapak
“tenang aja di bawa santai jangan berpikir kita ngga bisa ngalahin dia setiap orang pasti pernah kalah mau dia anak PB atau bukan yang penting kita berusaha dulu sekuat tenaga percaya dengan kemampuan diri kita sendiri” bapak menasehatiku
“iya, saya akan berusaha sekuat tenaga” ujarku
Keesokkan harinya pertandingan dimulai pukul 8 malam pada set pertama saya berhasil mengimbangi permainan dengan skor yang hanya terpaut 1 angka saja pertandingan sangat sengit kejar-kejaran angka terjadi namun saya harus menyerah di set pertama karena keletihan dengan skor 17-15
“semangat nang” ujar ibuku yang saat itu menonton pertandinganku
Set ke dua berlangsung namun entah kenapa wawan seperti melemah entah kehabisan stamina atau kenapa sehingga aku menang 15-9 tidak seperti di set pertama di set kedua sepertinya ia agak kurang sehat.
“lu gpp wan ?” tanyaku sambil menghampiri
“iya gpp cuman sedikit capek” jawabnya
Setelah istirahat 2 menit set ketiga pun berlangsung seperti dugaanku diset penentu inilah dia bermain sangat hebat ssehingga saya tertinggal skor 7-0 namun saya langsung bermain tenang dan santai jangan terbawa emosi strategi itu berhasil saya langsung mengejar 7-4 lalu 6-7 6-9 sampai akhirnya 11-10 kami langsung berpindah tempat terihat dia sedikit kesal sampai tidak focus dan bermain hanya memukul sekeras-kerasnya kok untuk mematikan pergerakan saya kesempatan ini tidak saya lepaskan saya hanya memberi dia permainan rally panjang dan bola tinggi sehingga saat di mensmash bola selalu nyangkut di net dan membrikan saya kemenangan tipis 15-12
“hooooooooooooooooooooaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” saya berteriak dengan keras
Dia hanya tertunduk lemas dan menghampiri wasit untuk bersalaman
“selamat ya” ujarnya kepadaku
“iya, sama-sama” jawabku sembari tersenyum
Dengan kemenangan ini saya tidak menyangka dapat mengalahkan pemain yang pernah bermain sampai tingkat kelurahan pada waktu itu, saya berhasil lolos sampai ke semifinal dan berhadapan dengan jajang yang usianya 3 tahun lebih tua dari saya setelah sebelumnya di perdelapan final menang dari Guntur dengan skor 15-10 dan 15-13.
Saat di semi final saya harus bermain dengan susah di karenakan jajang yang tingginya hampir 2 kali lipat dari saya selalu berhasil menerima smash dan permainan net akhirnya saya harus mengakui kemampuan jajang dan kalah dengan skor 15-10, 10-15, 18-16. Oh iya di final jajang bertemu dengan wawan namun pertandingan berhasil dimenangkan oleh wawan dengan skor 15-13, 15-10 dan dikarenakan tidak ada juara ke 3 saya hanya menjadi juara harapan bersama dengan elias yang kalah dari wawan di semifinal.

-Tamat-

Teman yang percaya diri part2


Melanjutkan kisah teman saya yang kemarin semua pulang pertandingan berakhir hampir 3 jam pukul 3 sore kami semua pun pulang
“kring…kring…kring….” Telepon ku berdering
“hallo…” jawabku
“Besok ada kuliah ngga lu” ternyata si widi yang menelpon
“ada” jawabku
“sampe jam berapa ?” Tanya widi
“jam 2 wid” jawabku
“oke besok maen lagi di rumah gua jam 2 gua tunggu” baas widi
“insya allah ya wid” ujarku kepadanya
“ngga bisa awas lu besok jam 2 ngga dating” balas widi dengan nada kesal
Jam 3.30 aku pun sampai rumah tidak ada kegiatan yang kulakukan hanya menunaikan kewajibanku sebagai umat muslim selebihnya hanya tidur-tiduran sambil nonton TV maklum karena jadwal libur kuliah ku hanya 2 hari itupun sama minggu jadi harus aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“hoaaam, hem jam 5.30”
Pagi hari saya berangkat ke kampus jam 7.30 karena jarak kampus dari rumahku hanya 45 menit dengan menggunakan sepeda motor.
“kring…kring…kring…” hp ku bunyi
“jangan lupa nanti jam 2 ke rumah gua” isi pesan dari si widi
“insya allah” balas sms ku ke dia
“gua tunggu sampe lu dateng”  balas sms widi
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang yang artinya semua perkuliahan selesai akupun tidak langsung pulang dan berkumpul sebentar dengan teman-teman kampus tidak lama kemudian
“kring…kring…kring…” hp ku kembali berdering
“dimana lu cepet ke rumah gua” isi pesan dari widi
“iya, sebentar gua masih d kampus” balas ku ke dia
“udah cepet ke rumah gua lama banget ngapain di kampus ?” Tanya widi
Setelah itu akupun bergegas menuju parkiran motor dan berpamitan dengan teman kampus dan menuju ke rumah si widi
“ahlan…ahlan…ahlan…” panggilku di depan rumahnya
“masuk pagernya ngga di kunci” teriak widi dari dalam rumah
Kulihat tidak ada motor di rumahnya selain motor dia sendiri berarti imam,oki, dan maul tidak di ajaak untuk bermain setelah memarkirkan motor aku langsung masuk ke rumah widi dan kulihat dia sedang bermain dengan computer
“lu ngga kuliah wid ?” tanyaku
“ngga, libur gua” jawab widi
10 menit aku hanya melihat dia bermain setelah selesai kulihat dia berhasil mengalahkan computer dengan skor 7-2
“ayo maen takut lu lawan gua ?” ajak widi
“si imam, maul, oki ngga mana ?” tanyaku sebelum bermain
“si imam kuliah, maul pergi, oki ntar malem baru bisa” ujarnya kepadaku
Kami bermain 5 pertandingan dengan kemenangan tim 4-1 untuk saya widipun akhirnya menyerah dan diapun mengakui kehebatan bermain saya kami tetap berteman sampai sekarang meskipun dia masih terus mengajak bermain dan belum puas dengan kekalahannya.

-Tamat-

Teman yang percaya diri


Pagi itu hari berlangsung normal seperti biasa di kampus setelah sesampainya di kampus tiba-tiba secara tidak sengaja saya bertemu dengan widi kawan lama waktu sekolah dulu kami bertegur sapa.
“Oii, gimana kabar lu” ? widi menyapa dengan menepuk pundak
“Emm…”
“lagi sibuk ngga lu ?” Tanya widi kepadaku
“engga, kenapa ?” tanyaku
“main ke rumah gue yuk sebentar aja”
“maen apaan ?” tanyaku lagi
“bias PES” maksudnya adalah sebuah game sepak bola dari jepang
“boleh tapi jangan sekarang” jawabku
“oke, gmana kalau besok jam 9 pagi ? Tanya widi kepadaku
“sip” jawaku kepadanya
Sesaat setelah mengajakku widipun langsung pergi dan aku langsung masuk kelas karena ada jadwal kelas wajib yang harus aku ikuti.
Keesokkan harinya sekitar pukul 9 lewat 10 menit aku baru jalan menuju rumah widi yang jaraknya hanya 30 menit menggunakan motor dari rumahku.
“ahlan…ahlan…” dengan keraas aku memanggil di depan rumahnya
“iya, sebentar” jawab ahlan
“lama banget lu buka pintunya?” tanyaku dengan sedikit kesal
“sorry gua lagi main sama si oki” jawabnya kepadaku
“ada siapa aja di rumah lu ?” tanyaku
“ada si oki, imam, trus maul” jawabnya dengan gembira
Akupun masuk dan langsung menuju ke kamarnya yang ada di lantai 2 rumahnya setelah di kamarnya memang benar sudah ada si oki, imam dan maul yang sudah cukup lama menunggu kehadiranku.
“Oii, lama banget lu datengnya” Tanya maul kepadaku
“biasa tukang ngaret” si imam nyeletuk
“langsung cup ajalah ga usah banyak omong” widi menyela
Dan kami pun akhirnya menggelar cup pes dengan durasi waktu pertandingan 10 menit 1 orang 2 tim
“Gua Madrid sama city” kata widi dengan cepatnya memilih tim
“lu tim apaan mbri?” Tanya maul kepadaku
“psg sama juve” jawabku
“gua Milan sama MU” jawab imam
“gw inter sama barca” jawab oki
“brarti gua munchen sama dortmund” maul nyeletuk
Pertandingan pertama adalah widi melawan imam Madrid vs MU yang di menangkan oleh widi dengan skor 3-1
“ah, cupu ngga ada perlawanan” widi dengan sombongnya berbicara kepada imam
“ntar gua bales sam Milan” jawab imam ke widi
“gua tunggu” balas widi ke imam
Pertandingan kedua adalah saya melawan mau psg vs Dortmund Alhamdulillah saya memenangkan pertandingan tersebut meskipun dengan skor tipis 1-0 langsung saja tim widi dua-duanya sampai ke semifinal dan melawan tim saya dan oki semifinal pertama oki melawan widi barca vs Madrid.
“Wah, el-clasico nih” kata maul
“udah siap kalah lagi ?” Tanya widi ke oki
“kali ini gua bales kekalahan yang lalu” jawab oki dengan sedikit kesal
“oke, buktikan dulu ngga usah banyak omong” widi membalas
Babak pertama tidak ada gol yang tercipta widi kesal karena oki hanya bermain bertahan saja
“barca tuh maennya tiki taka bukan bertahan” widi menggerutu
“masalah buat lu ?” jawab oki
Babak kedua pun dimulai pertandingan memang 55-45 penguasaan bola di widi namun sampai menit 82 widi baru bisa memecah kebuntuan dan pertandingan berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk widi
“ha..ha..ha… hala Madrid” teriak widi dengan gembiranya
“heem” oki hanya terdiam tanpa kata
Pertandingan semifinal kedua berlangsung antara saya dan widi psg vs city sama seperti oki saya hanya bermain bertahan di babak pertama karena widi memang hebat dalam hal serangan.
“ah parah ngga ada serangan cuman bertahan ngga asik” nggrutu widi kepadaku
“belom gol juga udah menit 70 nih” maul meledek ke widi dan saya
“ketat juga pertandingannya” jawab imam
“inimah udah final” jawab maul lagi
Sampai menit 90 pada waktu pertandingan belum ada yang bisa mencetak gol dan pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu
“goooooal” teriakku dengan keras
“start buruan cepet” widi dengan kesal menyuruhku
Akhirnya saya masuk final dan berhak bertanding kembali melawan widi tapi dengan tim yang berbeda.
“ah, capek gua menang terus sekali-kali kalah ngga apa-apa lah” jawab widi
“alesan aje lu kalah ya kalah aja ngga usah banyak alesan” jawab maul
“diem ajedeh yang timnya ngga pernah masuk final” balas widi
“udah-udah lanjut final” saya menengahi pembicaraan mereka berdua
Pertandingan final pun dimulai saya langsung menerapkan permainan bertahan dengan menaruh 4 cb di belakang dan 5 midfielder di tengah dengan menyisakan 1 penyerang strategi ini cukup ampuh untuk meredam serangan-serangan Ronaldo dan benzema.
“asem Ronaldo sama benzema gua di mark 2 orang” widi menggerutu
“iyalah kalo ngga di mark bisa kebobolan cepet gua” jawabku
Pada menit ke 34 lewat serangan balik karena widi menerapkan all attack sehingga pemain bertahan dia hanya tinggal 1 orang saja ibra yang menerima umpan terobosan dari maxwel langsung berlari dan mengecoh arbeloa dan casillas
“goooooooooal” oki,imam,maul bersorak dengan gembira
“start buruan” seperti biasa widi menyuruhku
Sayangnya pada menit ke 44 benzema berhasil lolos dari penjagaan silva dengan umpan dari Alonso menendang dari luar kotak pinalti menjebol gawang sirigu.
“goooooooooooooooooooal” sorak widi sendirian
Babak pertama berakhir imbang 1-1 babak kedua pun dimulai dengan bola dari widi setelah menunggu akhirnya menit 90+ lavezi yang tak terkawal berhasil menjebol gawang iker casillas dan pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tim saya yaitu psg 2-1.

- Bersambung – 

Jumat, 01 November 2013

Presentasi Animasi

Tugas minggu ke 5 softskill adalah membuat presentasi dalam bentuk powerpoint berikut adalah tugasnya
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli

Minggu, 27 Oktober 2013

Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.

Takdir dalam Islam
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.

Dimensi ketuhanan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.
  • Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
  • Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
  • Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
  • Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
  • Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
  • Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
  • Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
Dimensi kemanusiaan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
  • Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd / QS. 13:11)
  • (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk / QS. 67:2)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-orang yang mengikuti syariat Nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa), siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan beramal saleh, maka mereka akan menerima ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak juga mereka akan bersedih (Al-Baqarah / QS. 2:62). Iman kepada Allah dan hari kemudian dalam arti juga beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
  • ... barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi / QS. 18:29)
Implikasi Iman kepada Takdir
Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya. Terkait dengan fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia itu ialah ketidaktahuannya akan takdirnya. Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manuisa hanya tahu takdirnya setelah terjadi.
Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya. Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu dinialianya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (Al Hadiid QS. 57:23).
Kesimpulannya, karena manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya) maka diwajibkan untuk berusaha secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu beribadah kepada Allah. Dalam menjalani hidupnya, manusia diberikan pegangan hidup berupa wahyu Allah yaitu Al Quran dan Al Hadits untuk ditaati.

Pemahaman Takdir
Konsep takdir, selalu menjadi perdebatan dan pertanyaan banyak orang. Belakangan ini, saya cukup banyak menemukan pertanyaan atau pun diskusi-diskusi tentang takdir. Bagi Umat Islam, Takdir merupakan bagian daripada Aqidah, karena merupakan bagian daripada Iman terhadap Qadla dan Qadar, dimana kata Takdir ini merupakan kata yang berasal dari Qadar. Karenanya, pemahaman tentang takdir ini sangat penting bagi seorang muslim. Sebab, pemahaman akan takdir ini akan menentukan arah dan sikap seorang muslim terhadap berbagai hal yang terjadi selama hidupnya. Karenanya, banyak juga ulama-ulama yang membahas konsep takdir ini dalam buku yang mereka buat.
Mengenai takdir ini, terdapat 3 golongan yang memahaminya secara berbeda. Golongan pertama, yang berpendapat bahwa manusia itu tidak bebas sama sekali, apa yang kita lakukan, sudah ditentukan oleh ALLAH. Golongan yang kedua, berpendapat bahwa kita sangat bebas, apa pun yang kita lakukan, tidak ada campur tangan Tuhan sama sekali. Dan golongan terakhir yang berpendapat bahwa apa pun yang kita lakukan semuanya ada dalam aturan-aturan Allah, ada campur tangan Allah, tapi kita pun memiliki pilihan untuk melakukan sesuatu.
Saya sendiri, jauh sebelum mengenal konsep takdir, memiliki pemahaman tersendiri berdasarkan hasil berfikir dan merenung. Dalam buku Pengajaran Agama Islam karya HAMKA, disebutkan bahwa arti Qadla itu adalah aturan, sedangkan Qadar adalah ukuran. Jauh sebelum membaca buku tersebut, saya berfikir bahwa segala hal yang ada di muka bumi ini, tunduk pada hukum sebab-akibat. Buat saya, pemahaman terhadap Qadla dan Qadar itu sederhana saja. Apapun yang terjadi di bumi ini, pasti ada sebabnya, bahkan kematian, rezeki dan jodoh pun tunduk pada hukum ini. Dalam buku tersebut juga dikatakan bahwa hukum sebab-akibat ini lah yang kemudian disebut dengan Sunatullah. Dalam ajaran Islam, segala yang ada di muka bumi ini mengikuti Sunnatullah, aturan Allah. Itulah Qadla. Sedangkan Qadar adalah ukuran dari aturan-aturan tersebut. Besar-kecil (ukuran) usaha atau ikhtiar dalam mengikuti aturan tersebut akan menentukan hasil, karenanya hasil dari usaha inilah yang disebut dengan takdir.
Saya tidak pernah berfikir bahwa Allah mengatur kehidupan manusia ini seperti kita memainkan catur. Tidak seperti itu. Karenanya, saya tidak setuju dengan golongan yang pertama. Buat saya, campur tangan Allah itu ada pada aturan-aturan yang Dia buat. Dan kita, sebagai manusia, ada dalam aturan-aturan tersebut, sehingga kita pun tidak bebas sama sekali dari campur tangan Allah. Karenanya, saya pun tidak sepakat dengan golongan yang kedua. Lalu, aturan yang seperti apa kah yang sudah Allah tentukan ? Segala macam aturan. Tidak hanya tentang aturan bagaimana hidup yang benar, tapi juga aturan-aturan terhadap alam semesta. Umur, mati, sehat, sakit, tua, rusak, itulah aturan-aturan Allah.
Contoh sederhananya begini, kita tahu, semakin tua umur suatu tali, akan semakin lapuk dan kemampuan untuk mengangkat dan menahan bebannya pun akan semakin berkurang, inilah Qadla. Katakanlah, jika dulu tali tersebut sanggup menahan berat 200 Kg selama berjam-jam, maka sekarang tali tersebut hanya mampu menahan beban seberat 50 Kg, itupun kurang dari 2 jam, inilah Qadar. Masalahnya adalah, kita tidak pernah tahu berapa beban yang sanggup tali tersebut tahan dan berapa lama, yang kita tahu, bahwa tali tersebut sudah tua dan lapuk. Karenanya, jika ingin selamat dari kecelakaan, ketika mengangkat benda dengan tali, atau ketika kita bergelantungan dengan tali, adalah dengan menghindari penggunaan tali yang tua tersebut. Kita tidak bisa menantang aturan Allah dengan nekat menggunakan tali tersebut dengan beban melebihi kemampuan tali. Karenanya, ketika kita nekat menggunakan tali tersebut, kemudian kita celaka, tidak bisa kita mengatakan,”Ini adalah ujian dari Allah…”, tidak seperti itu. Karena, Allah sudah memberikan kepada manusia akal untuk digunakan memahami aturan-aturan Allah tersebut, jika kemudian kita menentang akal kita sendiri, dan kemudian terjadi kecelakaan, itu akibat kelakuan kita sendiri. Bukan karena Allah yang melakukan. Karenanya, kita harus intorspeksi, tidak bisa kita menyalahkan Allah. Takdir kita celaka, karena perbuatan kita sendiri. Allah sudah tentukan Qadar pada tiap aturan tersebut. Karenanya, kita harus menggunakan akal kita untuk memahami aturan tersebut dan memilih ketika melakukan sesuatu.
Kematian pun mengikuti aturan ini. Contoh pada kasus bunuh diri. Bisa jadi, orang yang melakukan bunuh diri belum saat nya mati. Bisa jadi, Allah sudah menentukan hari kematiannya di waktu yang lain. Tapi, akan menjadi berantakan segala aturan yang ada jika kemudian, misalnya, ada orang yang mencoba bunuh diri dengan minum baygon sampai ber-galon-galon, atau mencoba memegang setrum tegangan tinggi selama berjam-jam, masih hidup juga, alasannya, karena Allah belum menentukan hari kematiannya saat itu. Tidak seperti itu. Allah tidak akan sekonyol itu. Allah memang sudah menentukan saat kematian seseorang, tapi Allah pun tidak akan membiarkan aturan yang Dia buat menjadi berantakan. Karenanya, orang tersebut “harus” mati, agar aturan Allah tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun, sebetulnya, bukan saatnya dia mati. Karena itu lah, Allah melaknat orang-orang yang bunuh diri. Bayangkan, jika orang tersebut masih hidup, tentunya akan menyebabkan berbagai aturan kacau balau, ilmu pengetahuan menjadi berantakan, dan mungkin, akan ada ribuan orang yang mencoba minum baygon sebagai sarapan pagi….heu heu heu.
Kasus kecelakaan mobil atau motor karena ban pecah, tabrakan, rem blong, semuanya mengikuti aturan yang ada. Ban pecah, bisa terjadi karena tertusuk paku, atau tekanan udaranya kurang, atau umur bannya sudah tua, jadi bukan Allah yang memecahkannya, aturan Allah lah yang membuat hal itu terjadi. Kasus kecelakaan lainnya, seperti tabrakan kereta api, pesawat jatuh, kapal tenggelam, semuanya pasti ada sebab nya, dan biasanya karena adanya sunnatullah yang dilanggar. Tapi dari situ, kita seolah-olah ditegur oleh Allah agar melakukan segala sesuatu sesuai dengan aturan dan ukuran yang telah ditetapkan.
Khusus untuk urusan Rezeki dan Jodoh, saya agak kesulitan juga menjelaskannya, karena memang untuk kasus-kasus ini sering terjadi hal-hal yang agak “aneh”. Bukan tidak masuk akal, hanya saja pada beberapa kasus cenderung keluar dari aturan-aturan yang ada. Selain itu juga karena adanya persinggungan dengan “takdir” orang lain. Tapi, sebagian besar tetap terikat Sunnatullah yang sudah ada.
Dalam urusan Rezeki, Islam memerintahkan untuk bekerja keras. Ingin kaya, ya bekerja keras. Ingin urusan Rezeki lancar, carilah jalan masuknya rezeki yang baik. Karenanya, biasanya, urusan Rezeki ini berbanding lurus dengan besarnya Usaha, apa yang dikerjakan, dan pada siapa kita bekerja. Jadi, tidak bisa kita mengeluh, “Sudah kerja banting tulang, tapi masih kayak gini-gini aja (miskin)…”. Pertanyaannya adalah, apa yang dikerjakan ? Di mana bekerjanya? dan kerja pada siapa ? Kalau kerja keras siang malam, tapi hanya sebagai penarik becak, wajar saja kalau tidak kaya, karena memang pintu nya kecil. Kalau sebagai karyawan, wajar saja gajinya pas-pasan, karena besarnya gaji kita juga ditentukan oleh perusahaan. Tapi, kalau jadi seorang pembicara seminar, wajar saja bayarannya besar. Karenanya, urusan Rezeki sangat berhubungan dengan orang lain juga. Tapi, dunia ini membuktikan bahwa orang-orang yang sukses secara finansial adalah orang-orang yang tahu bagaimana dia harus bekerja, tahu apa yang harus dikerjakan, dan tahu pada siapa dia harus bekerja. Tidak asal, “pokoknya gua kerja”. Dan untuk mencapai ke level itu, yang paling dominan adalah kerja keras dan pengetahuan tentang strategi mencari rezeki. Karenanya, agar rezeki menjadi lancar, kita pun harus mengkondisikan diri kita pada situasi yang memang memungkinkan kelancaran rezeki tersebut. Tidak bisa hanya tidur dan diam, lalu berkata, “kalau udah rezeki mah pasti datang sendiri…”. Karena itu, keadaan finansial kita sekarang merupakan hasil dari kerja kita diwaktu yang lalu. Kalau misalkan kita kerja selama ini tidak kaya-kaya juga, carilah tempat yang lain, atau pekerjaan yang lain. Tidak mungkin hanya diam saja di tempat tersebut. Kalau misalkan sampai saatnya mati belum kaya juga, setidaknya kita sudah berusaha untuk mencari kualitas hidup yang lebih baik.
Meksipun ada juga kasus-kasus datangnya Rezeki dari arah yang “tidak bisa diduga”, tapi biasanya, hal tersebut juga terjadi dari usaha yang kita lakukan sebelumnya. Misalnya, kita sering menolong orang lain, atau berbuat baik kepada orang lain. Sebagai rasa terima kasih, maka orang yang ditolong tersebut memberikan uang atau rezeki lainnya kepada kita. Itu pun, pada dasarnya, akibat usaha kita juga. Jarang sekali ada orang yang kaya akibat nemu duit 1 milyar di jalan. Kalau warisan, itu lain lagi, biasanya warisan tersebut merupakan hasil dari kerja keras orang yang mewariskannya. Penerima waris hanya menerima hasilnya saja.
Nah, untuk urusan jodoh, memang “sepenuhnya” karena keputusan Allah. Biasanya, untuk kasus jodoh ini, campur tangan Allah dirasakan sangat besar. Karena, kadang, sebesar apa pun usaha yang kita lakukan, kalau memang orang yang kita incar tidak suka, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena, urusan hati ini, hanya Allah saja yang bisa membolak-balikkannya, tentu saja dengan caraNya yang terkadang tidak bisa kita mengerti. Tapi, tetap saja, orang-orang yang berikhtiar lebih keras, cenderung lebih cepat mendapatkan jodohnya daripada orang-orang yang menunggu datangnya jodoh. Karenanya, kita pun harus introspeksi diri, seberapa besar usaha kita untuk mendapatkan jodoh tersebut…
Lalu, apa fungsinya Do’a ? Nah, Do’a adalah harapan terhadap kondisi ideal yang kita inginkan dan kita minta kepada Allah. Salah satu alasan mengapa Do’a tidak langsung dikabulkan adalah karena Allah lebih mengetahui kondisi kita yang sebenarnya daripada kita sendiri. Karenanya, agar Do’a kita terkabul, sering kali Allah menyiapkan kondisi kita terlebih dahulu. Caranya, mungkin melalui kemantapan hati ketika mengambil suatu keputusan, atau rasa gelisah ketika akan melakukan sesuatu yang salah, yang jelas, bentuk pengabulan do’a ini sangat jarang sekali yang langsung. Misalkan, kita ingin menjadi orang yang sholeh, kemudian kita berusaha untuk mencari lingkungan yang baik agar kita bisa menjadi sholeh. Nah, dalam pencarian itulah, biasanya Allah menolong kita, misalnya dengan memberikan rasa tenang ketika kita bertemu orang-orang yang sholeh, atau ketika berada di lingkungan tersebut, sehingga kita merasa betah berada disana, dan pada akhirnya, karena sering bergaul, pelan-pelan kita pun menjadi orang yang sholeh. Tidak ujug-ujug jadi sholeh, bisa hancur dunia persilatan. Allah hanya memberikan tuntunan, melalui sinyal-sinyal yang dia berikan, keputusan tetap ada pada kita. Jadi, Allah tidak memperlakukan kita seperti bidak catur…”Kamu, ke sini aja ya…? biar ntar ke neraka….” , “Nah, kamu kesana aja…supaya masuk surga..”…Saya kira tidak begitu. Hal tersebut tentu saja tidak adil, percuma saja kita hidup kalau misalkan Allah sudah menentukan “Kamu masuk Surga…”, “Kamu masuk Neraka…”. Dan untuk apa ada penghisaban di akhirat kalau jelas-jelas kita masuk neraka atau surga.
Fenomena-fenomena alam yang terjadi juga, pada dasarnya adalah sunnatullah agar alam semesta ini tetap stabil. Gempa Bumi, letusan gunung merapi, dan lain-lain. Hanya saja, mungkin, pada saat itu Allah benar-benar “turun tangan” agar manusia tidak sombong dan lalai. Contoh pada kasus Tsunami di Aceh, mungkin yang terjadi pada saat itu bukan hanya semata-mata fenomena alam biasa, tapi mungkin memang Allah memberikan teguran secara langsung. Meskipun, secara ilmiah, masih bisa dijelaskan.
Intinya, campur tangan Allah di dunia ini, “diwakili” oleh ketentuan yang sudah Dia gariskan. Tidak turun tangan langsung seperti mengatur bidak-bidak catur. Dalam kehidupan kita, kita tidak bisa lepas dari aturan-aturan (ketentuan) tersebut. Bagaimanapun jalan kita, kita terikat oleh ketentuan tersebut. Namun, kita pun dibekali akal untuk memahami aturan-aturan tersebut, sehingga ketika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu, kita tidak bertindak bodoh dan celaka karena melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan. Namun, terkadang, dalam beberapa hal, Allah benar-benar mengambil alih dan “menyentil” kehidupan kita dengan caranya yang tidak bisa kita pahami.

Jadi, selamat menentukan arah takdir …

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More